Mesir. Pada tahun 1954, terjadi demonstrasi besar-besaran menolak kudeta militer yang dilakukan oleh Gamal Abdel Naser. Untuk membubarkan demonstran, lahirlah sebuah inisiatif solusi hasil kesepakatan antara Gamal dan Syeikh Abdul Qadir ‘Audah.
Isi inisiatif tersebut adalah akan segera melaksanakan pemilu secapatnya, dan tidak akan ada penangkapan terhadap para demonstran setelah mereka pulang ke rumah masing-masing.
Namun setelah demonstrasi dibubarkan, dan semua orang pulang ke rumah masing-masing, apa yang dilakukan militer? Mereka menangkap lebih dari 18 ribu orang dalam satu malam. Selain itu, Syeikh Abdul Qadir ‘Audah, Sayyid Qutb, dan Syeikh Farghali dihukum gantung.
Bukan hanya itu, sekitar 160 ribu orang dimasukkan penjara militer. 30 ribu orang di antaranya meninggal karena siksaan.
Pada tahun 1967 Mesir mengalami kekalahan perang yang sangat memilukan. Kebanyakan pengamat menyimpulkan bahwa penyebabnya adalah karena militer berpolitik.
Kini Militer Mesir kembali berpolitik, dan penghianatan terhadap konstitusi yang sah sudah dimulai. Akankah sejarah kembali berulang ? (msa/sbb/dkw)
Redaktur: Saiful Bahri
Sumber:
http://www.dakwatuna.com/2013/08/07/37695/demonstrasi-tahun-1954-sebuah-pelajaran-bagi-demokrasi-mesir/#ixzz2bK8WXFgS
http://www.dakwatuna.com/2013/08/07/37695/demonstrasi-tahun-1954-sebuah-pelajaran-bagi-demokrasi-mesir/#axzz2bFO6ZXAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar