Kairo. Dalam situs ansarporsaid.net, Shabir Masyhur menyebutkan bahwa sebenarnya As-Sisi telah menghukum sebagian besar pendukungnya.
Supir taksi termasuk orang yang paling banyak menyebarkan fitnah dan kebohongan selama pemerintahan Presiden Mursi. Mereka banyak yang mendukung dan mengelu-elukan As-Sisi sebagai penyelamat. Sekarang, ketika As-Sisi sudah berkuasa, mereka tidak bisa keluar, hanya di rumah sepanjang malam seperti kaum jompo. Bahkan karena tingkat kejahatan meningkat, mereka adalah target yang paling rentan menjadi korban kejahatan di jalanan.
Supir angkot adalah di antara pihak yang sangat diuntungkan dengan hasil Revolusi Januari 2011. Tapi mereka menolak hidup dengan mulia dan terhormat. Mereka ingin seperti biasa, diperiksa dan dianiaya di pos-pos polisi. Sekarang, mereka tidak bisa menarik angkotnya. Hanya bisa tinggal di rumah karena ada jam malam dan ancaman premanisme.
Walaupun buruk, para pemilik klub dan bar, dulu masih dibolehkan membuka usahanya untuk menjadi mata pencaharian. Saat ini setelah diberlakukan jam malam, tidak satupun yang berani membukanya. Walaupun kebanyakan mereka memusuhi Presiden Mursi dan menyanjung As-Sisi.
Pemilik industri dan show room, mata pencaharian mereka telah dirusak dan terancam ditutup oleh As-Sisi. Walaupun banyak di antara mereka yang mendukungnya. As-Sisi banyak mengandalkan impor, tidak seperti Presiden Mursi yang membangun dan mendukung produksi dalam negeri.
Itulah manusia, sering menolak ketika diberi kebaikan. (msa/dkw/aps)
Sumber:
http://www.dakwatuna.com/2013/08/24/38466/as-sisi-hukum-pendukungnya-sendiri/#axzz2cqGeQI1G
http://www.dakwatuna.com/2013/08/24/38466/as-sisi-hukum-pendukungnya-sendiri/#ixzz2cqKzjjWg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar