Rabu, 31 Juli 2013

#SaveEgypt Menjadi Trending Topic Indonesia untuk Perdamain di Mesir

Simpati dunia atas kekerasan bersenjata oleh aparat keamanan Mesir terhadap aksi damai mulai berdatangan. Setidaknya, masyarakat Indonesia mulai berduyun-duyun menyuarakan dihentikannya pembantaian berdarah di Mesir. Kalangan ulama, Ormas dan mahasiswa mulai mengeluarkan pernyataan sikap hingga melakukan aksi damai mengutuk pembantaian yang terjadi di Bulan Ramadhan ini.
Pernyataan bersama pimpinan Ormas Islam se Indonesia menyatakan suara pertentangan terhadap aksi kudeta militer yang tengah terjadi di Mesir, saat ini. Mereka bahkan mengecam keras aksi yang sama sekali tidak berazaskan kemanusiaan tersebut. Menurut para pimpinan ormas dan lembaga Islam ini, bahkan aksi kekerasan yang terjadi di Mesir bukan lagi sekadar kudeta, melainkan tergolong dalam aksi terorisme militer skala besar.( Baca republika online : Ormas Islam Indonesia Kecam Keras Terorisme Militer di Mesir )

Senin, 29 Juli 2013

Basim Khafaji: As-Sisi Juga Mengkudeta Otak Kudeta

Kairo. Dalam akun facebooknya, Basim Khafaji menuliskan:
Peperangan saat ini tidak hanya antara kudeta dan pemerintah sah. Tapi juga antara kebebesan dan penindakan represif; antara aspirasi rakyat dan kekejaman militer.
Saat ini, salah satu kehebatan Mesir adalah adanya militer yang solid, rakyat yang mudah terseret perang saudara, dan adanya kelompok-kelompok kuat yang solid. Cara menghancurkan ketiga-tiganya adalah dengan mengadunya.
Kudeta yang terjadi di Mesir sebenarnya sudah dirancang jauh hari. Aktor intelektualnya menginginkan Presiden Mursi digantikan dengan pemimpin yang bisa melayani kepentingan Barat.
Namun sekarang, As-Sisi telah memanfaatkan kesempatan ini untuk tampil sendirian. Sehingga saat ini terjadi pertarungan sengit behind the scene.
Diktatorisme As-Sisi telah menghancurkan impian deep government yang merancang penggulingan Mursi. Di manakah sekarang Shabbahi, Amru Musa, dan sebagainya. Mereka sekarang dikeluarkan dari panggung.

Minggu, 28 Juli 2013

Alaa Shadek: “Sisi sebenarnya tahu…”

Silahkan bunuh puluhan atau ribuan atau puluhan ribu bahkan jutaan rakyat yang ada di jalan-jalan. Adapun revolusi terus berjalan dan akan berakhir dengan kemenangan rakyat sementara itu militer akan segera berakhir.
Sisi sebenarnya sangat mengetahui jumlah demonstran pro kudeta pada tanggal 30 Juni tidak mencapai 2 juta di semua titik demonstrasi dan bahwa setengahnya adalah Koptik, sementara sepertiganya adalah tentara dan polisi.
Sisi juga mengetahui bahwa orang-orang yang turun ke jalan pada tanggal 30 Juni adalah orang-orang yang sepakat untuk melakukan koordinasi dengan tujuan yang berbeda-beda sesuai profesi masing-masing. Tentara, polisi dan para pengusung gerakan serta pihak gereja tanpa ada rakyat sipil murni.
Sisi mengetahui bahwa jumlah pendukung Mursi dan legitimasi yang turun ke jalanan pada 30 Juni untuk mempertahankan tanah air, kebebasan dan hak asasi mereka jauh lebih banyak dari para penentang (anti Mursi). Sisi juga mengetahui bahwa konspirasi yang telah dirancang dengan rapi bersama Khalid Yusuf dan pegawai-pegawai administrasi negara serta media massa kotor hanyalah sebagai sampul untuk menutupi fakta agar diberlakukannya kudeta.

Pangeran Saudi Membelot dari Keluarga Kerajaan, Bergabung Gerakan Reformasi Islam Arabia


Pangeran Arab Saudi Khalid bin Farhan Al-Saud mengumumkan bahwa dirinya bergabung Gerakan Reformasi Islam Arabia, dan untuk itu ia menyatakan menjadi oposisi kerajaan Saudi, yang jelas-jelas bagian dari keluarganya sendiri.

World Bulletin melaporkan, pengumuman itu disampaikan Pangeran Khalid melalui akun di jejaring sosial. “Dengan bangga, saya mengumumkan pembelotan saya dari keluarga Al-Saud di Arab Saudi,” tulis Pangeran Khalid.

Ia juga mengatakan akan mengungkap semua penderitaan yang dialaminya selama berada di bawah rezim Al-Saud di saluran televisi milik Gerakan Reformasi Islam Arabia. Khalid menyerukan semua pangeran keluarga kerajaan untuk buka suara dan mengungkap kebenaran atas nama Tuhan.

Selasa, 23 Juli 2013

As-Sisi Menghadapi Gugatan Internasional


Kairo - Keluarga presiden terguling Mohamed Moursi berencana menggugat Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi atas tuduhan menculik seorang pemimpin negara terpilih. 
Shaimaa Mohamed Morsi, anak perempuan presiden terguling Moursi, berkata dalam satu jumpa pers bahwa keluarganya berencana mengambil langkah hukum di Mesir dan di luar negeri. 
"Kami tengah mengambil langkah-langkah hukum lokal dan internasional terhadap Abdel Fattah al-Sisi, pemimpin kudeta berdarah oleh militer dan kelompok pemberontaknya," kata dia.
Dia menyuarakan kekecewaannya atas diamnya organisasi-organisasi HAM dan masyarakat sipil atas kejahatan dari penculikan presiden yang sah telah dipilih pada pemilu tahun lalu. 

Minggu, 21 Juli 2013

Perwira Pembantaian Subuh Bunuh Diri

Mesir.  Media-media Mesir sedang ramai membicarakan tentang kasus bunuh diri sniper Garda Republik yang bertanggung jawab membantai para demonstran saat mereka sedang shalat subuh.
Dalam reportase disebutkan kesaksian ‘Alya Muhammad Ali (26 tahun) istri Kapten Samih Adli Mahmud memberikan laporan ke kantor polisi Nasr City. ‘Alya menyebutkan, Selasa pagi dirinya terbangunkan oleh suara letusan senjata api. Dia mengira suara itu berasal dari perumahan perwira dekat rumahnya di Distrik 10. Namun alangkah kagetnya, karena suara itu bersumber dari dalam rumahnya. Didapati suaminya sudah bersimbah darah, dan terlihat luka tembakan di kepalanya.
‘Alya menerangkan bahwa suaminya tergabung dalam kesatuan Sha’iqah. Suaminya tidak pulang rumah selama dua pekan. Melalui telepon suaminya mengabarkan bawa sedang dalam tugas khusus. Ketika pulang, terjadi perubahan perangai yang sangat mencolok, selain tidak memakai seragam militer seperti biasanya.

Sabtu, 20 Juli 2013

Penolakan Mengakui Kudeta di Mesir dan Dampaknya Bagi Kebijakan Luar Negeri AS

Sikap tidak mau menerima kenyataan biasanya berakhir buruk, dan kegagalan mengakui telah terjadi kudeta militer di Mesir bisa berdampak buruk bagi Mesir dan para pembuat kebijakan Barat.
Amerika Serikat diminta tegas mengakui bahwa pencopotan Morsi dan pengangkatan militer sebagai pemimpin Mesir jelas adalah kudeta. Situasi di Mesir saat ini bila tidak dikelola dengan baik, oleh militer dan pemerintah sementara, bisa membuat negara tersebut mengalami kemunduran selama setidaknya satu generasi, yang pada tataran praktis menambah panjang usia rezim otoriter di Mesir modern menjadi 60 tahun. Pada saat yang sama, ini akan memicu sentimen anti-Barat yang pada akhirnya dapat berubah menjadi ancaman keamanan yang besar.

Keputusan OP Kembali Ke Perundingan Menuai Kecaman Banyak Pihak

Keputusan sepihak Otoritas Palestina yang akan kembali melakukan perundingan dan Zionis Israel menuai kecaman dari banyak pihak.
Gerakan perlawanan rakyat mengecam keputusan Otoritas Palestina untuk kembali ke meja perundingan bersama Israel. Mereka menganggap sikap OP tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap prinsip-prinsip Palestina.
Mereka menganggap kebijakan OP tersebut sama sekali tidak menganggap keinginan rakyat yang telah mempersembahkan ribuan syuhadanya demi pembebasan dan kehormatan nasional.
Sebelumnya, menlu Amerika, John Kerry mengumumkan kembalinya ke perundingan Palestina – Zionis. Ia mengatakan kedua utusan dari Palestina dan Zionis akan bertemu dalam waktu dekat ini di Washington.

Jumat, 19 Juli 2013

Arturo Cerulli Wali Kota Pertama Muslim di Italia, Jalani Ibadah Puasa Ramadhan

Wali Kota Monte Argentario, Italia, Arturo Cerulli terlihat ramah. Perawakannya cukup tinggi dan tegap, hanya perutnya mulai membuncit. Dengan memakai kemeja lengan pendek, ia terus menebarkan senyum. Apalagi, ketika ditanya, Cerulli dengan mudahnya menggerakkan kedua tangannya. Hal itu menandakan insinyur nuklir ini sebagai pribadi atraktif. 
Pria kelahiran 54 tahun ini datang ke Indonesia untuk menghadiri peluncuran buku Scappa per Amore: Mozaik Perjalanan Cinta di Benua Biru karya Dini Fitria di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (19/7) malam WIB. Cerulli sekaligus memiliki agenda mengunjungi kerabatnya di Indonesia karena istrinya, Sri Semiarti Sastropawiro merupakan warga pribumi.

Rabu, 17 Juli 2013

Perwira Elit Mesir Ultimatum Pemimpin Kudeta, Jenderal As-Sisi

Kairo. Sekolompok perwira Angkatan Bersenjata Mesir yang menamakan diri mereka “Dhubbat An-Nukhbah Al-Mashriah” Perwira Elit Mesir mengeluarkan pernyataan yang ditujukan kepada pemimpin kudeta Jenderal Abdul Fattah As-Sisi, berikut teks pernyataan Perwira Elit Mesir:


“Kepada Jenderal Abdul Fattah Sisi Komandan Militer:
Perlu Anda ketahui bahwa sesungguhnya kami tidak akan dan tidak akan pernah membiarkan Angkatan Bersenjata Mesir yang tercermin pada tentara Mesir yang agung terseret pada titik nadir yang menggeser Lembaga Militer dan negeri ini pada umumnya terjerumus ke dalam sumur kekacauan dan perpecahan, untuk mengikuti kepentingan pribadi Anda di atas kepentingan negara, dengan Anda mengikuti agenda asing yang menarik pada jalan bengkok, dan Anda membawa kami pada tepi jurang, dengan demikian impian musuh-musuh tercapai sesuai dengan yang dikehendakinya, mulai dengan mendorong seluruh tiang negara ini tergelincir kepada jurang sumur.

Sabtu, 13 Juli 2013

Terungkap, 27 Tentara Mesir Ditembak Kesatuannya Karena Tolak Tembaki Pro-Mursi


Dalam sebuah pembicaraan telepon dengan stasiun CNN, ayah seorang perwira militer mengatakan bahwa anaknya termasuk korban yang meninggal dunia. Menurut keterangan pihak militer, anaknya termasuk korban tindakan kekerasan demonstran pendukung Mursi.
Ayah tadi menyebutkan bahwa dirinya telah mengirim pesan singkat, SMS kepada anaknya di tengah malam agar tidak terlibat membunuhi para demonstran damai, dan dia mengiyakan. “Insya Allah, aku tidak akan membunuh seorang pun,” demikian dia menirukan.
Kebenaran terungkap ketika salah seorang rekan anaknya menginformasikan bahwa anaknya dieksekusi mati bersama 27 tentara lainnya karena tidak mentaati instruksi menyerang para demonstran. Demikian diberitakan Dakwatuna.

http://www.islamedia.web.id/2013/07/terungkap-27-tentara-mesir-ditembak.html

Mantan Petinggi Tamarrud berbalik arah Tolak Kudeta dan Bongkar Permainan 'Krisis Bensin


Beberapa hari belakangan keretakan di tubuh oposisi pro kudeta terlihat begitu mencolok. Koalisi oposisi gerakan Tamarrud, Front Penyelamat Nasional (NSF) dan beberapa faksi yang tadinya merestui penggulingan Mursi mulai bertikai pasca pengambilan kebijakan dan 'bagi-bagi kekuasaan' yang ternyata hanya menguntungkan militer dan kroni-kroni Mubarak. 
Hal ini menyebabkan satu persatu pendukung kudeta mulai menarik diri. Ada yang masih mencoba negosiasi dan sebagiannya menyatakan bergabung dengan massa Rabea el Adawea, mendukung kembalinya Mursi karena merasa telah dicurangi. Revolusi telah dicuri. 
Hari ini salah seorang mantan petinggi Tamarrud muncul di podium utama Rabea el Adawea dan memberikan orasi di depan jutaan massa menolak kudeta militer. Dia yang tadinya mendukung kudeta balik mendukung legitimasi rakyat. 

Kamis, 11 Juli 2013

Kudeta Mesir, Anda Salah Perhitungan, Jenderal !


Campur aduk rasanya melihat berita tentang Mesir. Coup d’etat di Mesir adalah ironi di tengah dunia yang semakin beradab. Mursi, presiden yang hafal seluruh isi al-Quran itu adalah presiden Mesir yang terpilih secara sah dan konstitusional setelah memenangkan pemilu yang demokratis sebagai buah dari revolusi Arab Spring di Mesir tahun lalu.
Namun rumus fisika sejarah sejak zaman primitif masih saja berulang, ada kelompok dalam kontentasi pemilu yang tidak siap menerima kekalahan. Mereka melakukan kerusuhan, anarkisme, bahkan hingga perkosaan massal. Barbar.
Amerika sendiri yang acap bicara demokrasi terlihat ambigu dan galau. Ada dua ambugitas amerika. pertama Amerika tidak tegas untuk mengatakan bahwa penggulingan presiden sah Mesir Mohammed Moursi adalah sebuah kudeta militer. Kedua, inkonsistensi AS dengan tetap memberikan bantuan militer kepada Mesir pasca pelengseran Mursi. Bahkan akan tetap meneruskan rencananya mengirimkan empat pesawat jet tempur F-16 ke Mesir dalam beberapa minggu mendatang. Padahal hukum AS melarang pemberian bantuan kepada pemerintah asing hasil kudeta terhadap pemimpin yang terpilih secara demokratis. Setiap tahunnya, AS memberikan bantuan sebesar 1,5 milliar dolar kepada pemerintah Mesir dimana 1,3M dialokasikan untuk militer, terbesar kedua setelah bantuan kepada Israel. 

Rabu, 10 Juli 2013

Taujih Anis Matta: Sifat Perjalanan Dakwah Tak Pernah Sepi Dengan Tantangan


Transkrip Taujih Presiden PKS Anis Matta
Graha Mandala Alam, Bandar Lampung
(Ahad, 30 Juni 2013)

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
Ikhwan dan akhwat yang saya cintai khususnya para mas’ulin di DPW Lampung juga para undangan kita (Cawagub Bachtiar Basri, Bupati Tulang Bawang Hanan A Rozak, Plt Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad, ket). Saya bersyukur sekali pagi hari ini dapat bertemu antum semuanya. Ini adalah DPW ke22 yang saya kunjungi sejak saya menjadi Presiden PKS.
Saya memutuskan untuk berkeliling ke seluruh DPW, bertemu dengan kader sejak prahara yang menimpa partai kita ini hanya untuk meyakinkan diri saya sendiri prahara ini tidak mencabut senyum dari wajah antum semuanya [audiens: Allahu akbar!]
Saya ingin meyakinkan diri saya sendiri bahwa prahara ini tidak membuat kader-kader PKS kehilangan rasa percaya diri [Allahu akbar!].  Saya juga ingin meyakinkan diri saya sendiri bahwa prahara ini adalah kiriman Allah SWT untuk memicu dan membesarkan partai kita saat ini. Insyaallah. [Allahu akbar!]

Kudeta, Menjadikan Mursi Manusia Setengah Dewa


Tidak ada maksud mendewakan Presiden Moursi. Tidak ada pula mengkultuskannya. Anggota IM di Mesir, bahkan tidak ada yang melakukan cap jempol darah. Walau mereka siap mengorbankan nyawa, demi terjaganya Islam dari kejahilan musuhnya. Kebetulan kini yang menjadi episentrumnya adalah Presiden Moursi.
Setelah 6 hari kudeta, warga Mesir yang mendukung kudeta baru menyadari, betapa bernilainya sosok Presiden Moursi.
Setelah 6 hari kudeta, warga Mesir dihadapkan pada pemotongan anggaran untuk kesejahteraan dari 10% di era Mubarak kemudian ditingkatkan di era Moursi menjadi 15%, dan pasca kudeta dikembalikan ke 10%.
Setelah 6 hari kudeta, pabrik-pabrik roti yang memproduksi roti dengan kualitas buruk yang di era Moursi ditutup, kembali dibuka dan diizinkan beroperasi kembali oleh pemerintahan Adli Mansour.
Setelah 6 hari kudeta, proyek mercusuar Kanal Suez yang akan mendatangkan devisa lebih dari 100 milyar dollar dibatalkan. UAE kembali berpesta, karena saingan Port Dubai International tidak jadi dibangun. Israel pun bergembira, karena ancaman Kanal Suez baik secara ekonomi maupun militer tidak terjadi.

Amerika Serikat Biayai Penggulingan Mursi


KAIRO -- Presiden Mesir yang terpilih lewat pemilihan demokrasi, Muhammad Mursi dengan mudah digulingkan dari kursi presiden lewat kudeta militer pekan lalu. Amerika Serikat (AS) dituduh berada di balik penggulingan itu setelah puluhan dokumen mengungkap aliran uang dari negara itu kepada kelompok di Mesir untuk menekan agar presiden digulingkan.Dalam laporan Al-Jazeera, Rabu (10/7), peninjauan pada puluhan dokumen pemerintah federal AS menunjukkan Washington diam-diam mendanai tokoh oposisi senior Mesir yang menyerukan penggulingan Muhammad Mursi.Dokumen yang diperoleh dari Dokumen Pelaporan Investigasi UC Berkeley menunjukkan dana disalurkan melalui program Departemen Luar Negeri untuk mempromosikan demokrasi di kawasan Timur Tengah.

Amnesty International Kecam Kebrutalan Militer Mesir


Kairo. Organisasi HAM Amnesty International mengecam penggunaan kekerasan yang dilakukan militer dan kepolisian Mesir terhadap para pendukung presiden Muhammad Mursi. Amnesty menyerukan militer untuk mengendalikan diri guna menghindari “bencana”.
Hal tersebut disampaikan Amnesty dua hari setelah sedikitnya 51 orang tewas dalam insiden di luar markas besar pasukan elit Garda Republik di Kairo, Mesir. Sebagian besar korban adalah para demonstran pro-Mursi.

Selasa, 09 Juli 2013

Satu Juta Demonstran Pendukung Mursi Sholat Tarawih di Rabi’ah Adawiyah


KAIRO - Meski puluhan orang telah syahid dibantai junta militer saat shalat Subuh (Senin, 8/7), jumlah demonstran pendukung Presiden Muhammad Mursi tidak berkurang. Saat malam Ramadhan pertama tiba, Selasa (9/7) waktu setempat, sekitar satu juta demonstran menggelar shalat tarawih berjamaah di Rabi’ah Adawiyah, yang sudah sepekan ini menjadi markaz demonstran.

Basis demonstrasi pendukung Presiden Mursi itupun berubah menjadi lautan mushallin (orang-orang yang shalat) yang memanjang hingga puluhan kilometer memenuhi jalan-jalan utama di sekitarnya. Mempertimbangkan jumlahnya, jamaah tarawih pendukung Mursi ini merupakan jamaah tarawih terbesar kedua setelah jamaah tarawih Masjidil Haram atau terbesar ketiga setelah jamaah tarawih Masjid Nabawi. 

Senin, 08 Juli 2013

Sidang Itsbat: “Ternyata Pemerintah Salah”


Negara kita memang belum bisa disebut dengan Negara Islam. Tapi setidaknya ini jauh lebih baik ketimbang kita tidak punya Negara. Iya kan? Belum lagi ditambah dengan kebijakan pemerintah yang jelas-jelas sudah banyak memberikan manfaatnya buat Islam. Pesantren tumbuh di mana-mana, kebebasan untuk menjalankan ritual ibadah agama Islam juga dilindungi oleh Negara, partai-partai Islam diberi ruang yang besar untuk tumbuh dan berjuang, ormas-ormas Islam juga sangat dihargai, jilbab sudah menjamur di mana-mana, dan sederet kebaikan lainnya yang sudah Negara ini berikan kepada Islam.
Alhamdulillah, semua itu sudah lama hadir bersama kita. Untuk itu adakah yang salah jika muslim di Indonesia ini hormat dan taat kepada pemimpin-pemimpin kita yang ada di Negara ini? Terutama ketika mereka semua sudah berusaha berjalan di atas kebenaran. Lain halnya jika mereka “dengan sengaja” ingin merusak umat ini.

Ramadhan akan jadi saksi Kemenangan Mursi

Kemungkinan Kudeta Mesir, menjadi Kudeta yang Gagal semakin terbuka peluangnya. Hal ini bisa terlihat dari beberapa point yang nampak. 
Pertama : Meluasnya Dukungan untuk Mursi, bukan sekedar dari kelompok Ikhwanul Muslimin, namun banyak dari kelompok2 masyarakat yang lain, bahkan dari kalangan yang tidak islami. Para tokoh Mesir tetap mendukung Mursi. Semua Hal ini bisa dilihat di sini dan dari  video Youtube ini. 
Kedua : Mulai Pecahnya Kongsi oposisi Islam, Sekuler liberal dan militer. Partai An Nuur pendukung Kudeta merasa telah dikhianati. Dan bahkan ada indikasi bahwa Militer akan Berjalan sendiri, meninggalkan para oposisi dan yg pro kudeta.

Jumat, 05 Juli 2013

Mengupas Kronologi Kudeta Militer atas Presiden Mesir


Kudeta atas Dr. Muhammad Mursi, presiden sipil Mesir pertama yang terpilih secara sah lewat jalur demokrasi, menjadi topik ter hangat di berbagai media hari ini. Sebuah kenyataan dan kejutan besar bagi perpolitikan Mesir karena perubahan yang begitu cepat. Kudeta tersebut terjadi hanya dalam tempo 48 jam sejak pesan ultimatum Dewan Militer untuk menyelesaikan huru-hara politik yang terjadi di jalanan Mesir.
Tak ada yang mengira akhirnya Dewan Militer yang sebelumnya dilantik oleh Mursi menjadi bumerang yang mendepaknya dari kursi kepresidenan. Bahkan sebelumnya tidak tercium bau ‘konflik’ antara kepresidenan dan militer. Beberapa saat setelah pernyataan dewan militer (1/7), Menteri Pertahanan Jendral Al Sisi, Presiden Mursi dan PM Hisham Kandil masih sempat bertemu dan diskusi. 
Ada apa antara Mursi dan Al Sisi serta hubungannya dengan kudeta bernuansa ‘pengkhianatan’ ini ?

Kamis, 04 Juli 2013

Hikmah dan Tabir Yang Terkuak Di Balik Kudeta Mursi


Suatu hari Imam Hasan Al-Banna ditanya, “Mengapa Anda mengalah dan tidak melakukan balas dendam, saat mujahidin IM DIJEBLOSKAN ke penjara dan dihukum gantung saat pulang dari medan jihad Palestina?”
Beliau menjawab, “Sangat mudah bagi kami melakukan kudeta dan menggantikan penguasa. Tapi, kami melihat negara-negara sekitar Mesir tidak siap menerima kenyataan jika kami yang mengkudeta.”
Saya optimis, IM akan kembali menjadi pihak yang paling dirugikan. Saat ini penangkapan marak dilakukan. Namun, IM sukses membuka kedok di balik semua tabir yang setahun lalu tertutup. Tabir yang tersingkap itu adalah;

Rabu, 03 Juli 2013

Untuk Pertama Kali, Pejabat Australia Disumpah dengan Al-quran


Canberra. Terpilihnya Ed Husic sebagai sekretaris parlemen untuk pemerintahan PM Kevin Rudd tak begitu mulus diterima masyarakat Australia, utamanya kubu konservatif.
Penolakannya mungkin sepele tapi sensitif, yakni ketidaksiapan masyarakat melihat pejabat negara diambil sumpah dengan menggunakan Al-quran.
Itulah drama yang terjadi ketika Husic, yang keturunan Bosnia diambil sumpahnya oleh perwakilan Kerajaan Inggris, Gubernur Jenderal Quentin Bryce.
Menanggapi penolakan itu, Husic pun bersikap bijak. “Tidak mungkin saya mengambil sumpah dengan Alkitab. Yang jelas, ini merupakan bagian alami dari demokrasi. Mereka pasti punya pandangan berbeda soal status saya,” kata dia seperti dikutip The Telegraph, Rabu (3/7).
Kalangan yang menolak Husic menyerangnya melalui opini di Jejaring sosial, Facebook. “Ini sejarah terburuk ketika seorang pejabat Australia bersumpah dengan Al-quran,” kata mereka. “Bersumpah dengan kitab suci teroris, sama halnya dengan Alqaidah, menjijikan,” katanya lagi.

Selasa, 02 Juli 2013

Pendukung Mursi melebihi 26 juta


Kairo.  Dua hari telah berlalu, nampaknya Mesir belum sepi dengan gerakan tamarrud-tajarrud nya. Orasi jubir resmi kepresidenan dan orasi panglima militer pun belum memberikan pencerahan bagi rakyat Mesir. Bukan hanya pihak kontra-Mursi saja yang bertahan, tapi pihak yang pro-Mursi pun tetap bertahan bahkan massanya semakin bertambah. Kawasan Rab’ah Adawea yang menjadi pusat utama massa pendukung Mursi rupanya semakin sesak dan padat, karena tempat ini diduduki lebih dari dua puluh enam juta orang. Sampai saat ini massa pendukung Mursi semakin bertambah bukan hanya di satu titik tapi juga mereka menjalar ke beberapa titik.

Popular Posts