Sabtu, 20 Juli 2013

Keputusan OP Kembali Ke Perundingan Menuai Kecaman Banyak Pihak

Keputusan sepihak Otoritas Palestina yang akan kembali melakukan perundingan dan Zionis Israel menuai kecaman dari banyak pihak.
Gerakan perlawanan rakyat mengecam keputusan Otoritas Palestina untuk kembali ke meja perundingan bersama Israel. Mereka menganggap sikap OP tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap prinsip-prinsip Palestina.
Mereka menganggap kebijakan OP tersebut sama sekali tidak menganggap keinginan rakyat yang telah mempersembahkan ribuan syuhadanya demi pembebasan dan kehormatan nasional.
Sebelumnya, menlu Amerika, John Kerry mengumumkan kembalinya ke perundingan Palestina – Zionis. Ia mengatakan kedua utusan dari Palestina dan Zionis akan bertemu dalam waktu dekat ini di Washington.

Dalam keterangan persnya, gerakan kerakyatan nasional Palestina menegaskan, pihaknya menolak keputusan OP untuk kembali ke perundingan dengan Israel. Ia mengatakan, solusi bagi masalah ini adalah hanya dengan menyempurnakan rekonsiliasi dan mengakhiri perpecahan, menyepakati program politik yang dibangun di atas koalisi politik, dengan tujuan merealisasikan harapan rakyat untuk bebas dan merdeka, bertolak dari prinsip nasional dan memberikan rakyat hak legal nya untuk melakukan perlawanan dengan segala bentuknya.
Sementara itu, Jihad Islam menganggap kembalinya ke perundingan dengan Israel dengan prakarsa dari Amerika, hanya buang-buang waktu saja, selain merusak urusan umat ini. ia menegaskan, satu-satunya yang diuntungkan dalam keputusan ini adalah Zionis.
Gerakan perlawanan Hamas melalui Anggota biro politik Ezat Rasyiq menegaskan, pihaknya menolak sama sekali sikap Otoritas Palestina yang kembali ke perundingan sia-sia dengan Israel.
Dalam pernyataannya, Ezat Rasyiq mengatakan, sejumlah perundingan membuktikan kegagalan dan keterpurukan yang dialami bangsa Palestina. Semua itu hanya akan menutupi permukiman dan yahudisasi serta hilangnya hak-hak bangsa Palestina. Perundingan tidak akan berpengaruh apapun terhadap bangsa Palestina. Karena itu berasal dari luar kesepakatan dan kebersamaan nasional dan justru bertentangan dengan kehendak rakyat Palestina.
Ia meminta OP di Ramallah dan gerakan Fatah yang masih menggadaikan harapannya pada perundingan sakit dan ilusi perdamaian untuk kembali mengkaji sikap mereka untuk menjual ilusi mereka kepada bangsa Palestina. Selain memperbaiki prioritas dalam merealisasikan kesepakatan hasil rekonsiliasi secara utuh. (infopalestina)


Sumber: 
http://www.dakwatuna.com/2013/07/20/37020/keputusan-op-kembali-ke-perundingan-menuai-kecaman-banyak-pihak/#ixzz2ZcSkVS00 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts