Selasa, 28 Februari 2012

Sunnah Pergiliran


Di antara sunnatullah adalah sunnah pergiliran kejayaan dan kehancuran di antara bangsa bangsa. Ia adalah sunnah yang diterapkan oleh sebuah surah Al Imran yang diturunkan Allah Ta’ala setelah perang Uhud. Allah  Ta’ala berfirman, 
  • Dan masa (kejayaandankehancuran) itu kami pergilirkandiantaramanusia (agar merekamendapatpelajaran). “ (QS. Ali Imran,3 : 140).
Barangsiapa yang memperhatikan keadaan umat-umat sepanjang sejarah maka ia akan mendapat pelajaran bahwa obor peradaban berpindah dari suatu umat lain, dari satu tangan ketangan lain.
Syaikh Yusuf Qaradawi berkata : 

  • “ Kita berbaik sangka sunnah pergiliran di antara manusia sedang bersama kita, dan bukan menghindari kita". 
Imam Hasan Al-Banna pernah berkata, 
  • "Sesungguhnya perputaran (saat) ini milik kita, tidak melawan kita.’ “
Dulu kepemimpinan dunia di tangan Negara-negera Timur, melalui peradaban Fir’aun, Asyuriah, Babilonia, Kaldea, Phonesia, Persia, India  dan China, kemudian berpindah ke Barat lewat tangan peradaban Yunani dengan filsafatnya yang terkenal, Romawi dengan perundang-undangannya, kemudian kepemimpinan berpindah lagi ke Timur lewat peradaban Arab Islam, sebuah peradaban khas yang menyatukan antara ilmu dan iman, kemajuan materi dan ketinggian spiritual. Kemudian Timur tenggelam dan melupakan risalahnya. Lalu Barat memegang kendali lagi. Akan tetapi ia tidak menjaga amanat kepemimpinan ini. Bahkan ia mengalami kebangkrutan dalam norma kepentingan-kepentingan di atas nilai-nilai, materi di atas rohani, benda mati di atas manusia. Ia berlaku curang dalam berinteraksi dengan masalah-masalah kemanusiaan. Maka merupakan kewajaran sunnatullah bila obor peradaban berpindah tangan kepada yang lain. Semestinya menurut perhitungan sejarah, obor ini kembali lagi ke Timur, yakni Timur yang membawa misi yang berbeda dengan misi Barat, yaituTimur Islam.
Merupakan realita bahwa materialism di Barat telah merasuki pikiran, perilaku, dan kehidupan.Dekadensi moral telah menjadi-jadi. Sedangkan peradaban tak mungkin insuvive, menurut sunnatullah, tanpa moral, Akhlak  tak mungkin hidup dan memberikan pengaruh kecuali dalam naungan iman.
Allahu Akbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts