Rabu, 09 Mei 2012

Pengantar Musim Semi Revolusi Dunia Arab


Angin reformasi 98 berhembus dari Indonesia, negeri berpenduduk muslim terbesar di seluruh dunia ke kawasan Timur Tengah. Di Mulai dari Tunisia, Mesir, Maroko, Libya, Yaman, Suriah juga Saudi.
Tunisia hanya membutuhkan satu pekan untuk menggulingkan rezim Ben Ali dan dalam rentang waktu delapan bulan berikutnya mampu menyelenggarakan pemilu secara demokraris dan aman. Keluar sebagai pemenangnya adalah Hizbul Harakah An-Nahdhah, partai yang berafilisasi ke Jamaah Ikhwanul Muslimin.
Mesir mengikuti jejak berikutnya. Dalam rentang waktu delapan belas hari rezim Mubarak dilengserkan dalam peristiwa fenomenal 'Revolusi 25 Januari'. Dan hasil final pemilu legislatif dimenangkan oleh Hizbul Hurriyah wal Adalah, partai yang didirikan oleh Jamaah Ikhwanul muslimin.
Di Maroko secara diam-diam angin reformasi juga berimbas pada amandemen undang-undang yang dilakukan pada bulan juli lalu. Di antara klausul amandemen itu menyebutkan bahwa Raja mengangkat Perdana Menteri dari partai yang paling banyak kursinya di parlemen. Dan partai Islam, Hizbul Adalah Wat Tanmiyah memenangi hajat demokrasi itu.
Di Saudi, angin perubahan juga bisa dirasakan. Raja Abdullah melaksanakan sebagian tuntulan para ulama untuk mengadakan perubahan di berbagai bidang; kesejahteraan, lapangan kerja, pemukiman, pemilu dewan kota, juga statemen beliau yang mengejutkan banyak pihak, termasuk Barat, bahwa kaum perempuan diperbolehkan berpartisipasi dalam pemilu, meski untuk periode mendatang.
Di Libya, meski berdarah-darah dan kehancuran ada di mana-mana, akhirnya rakyat meraih kebebasannya dan sekarang meretas jalan transisi menuju demokrasi yang damai.
Di Yaman presidennya sudah menyerahkan kekuasaannya dan dibentuklah pemerintahan rekonsiliasi nasional sampai pelaksanaan pemilu presiden pada Februari 2012. Di Suriah juga demikian, meski pemerintah Suriah masih bersikeras melanggengkan kekuasaannya, tidak mengindahkan seruan Liga Arab dan seruan Dunia Internasional mengikuti jejak yaman, namun lambat laun tapi pasti rakyatnya akan mendapatkan hak kebebasannya.
Dari Musim Semi Revolusi di kawasan Timur Tengah ini, gerakan Islam berperan besar dalam menggerakkan mengarahkannya. Ketika pemilu digelar secara demokratis pasca rezim otoriter, maka gerakan Islam tampil memenanginya.
Ada beberapa analisa dari Pemikir Timur Tengah, juga Pengamat Eropa yang melihat perkembangan perpolitikan di kawasan Timur Tengah, terutama di Mesir sebagai berikut :
·         Rakyat ingin mencoba yang baru dan berbeda dari yang sudah-sudah. Mereka bosan selama ini di bawah tekanan pemerintahan militer, nasionalis dan liberal. Mereka ingin mencoba dari kalangan Islam yang sepertinya menjanjikan.
·         Hizbul Hurriyah wal Adalah atau partai Kebebasan dan Keadilan (PKK) yang didirikan oleh Jamaah Ikhwanul Muslimin (lM) lebih dipilih dari pada Hizbun Nur partainya Salafi yang juga islami, karena PKK lebih moderat dan organisasinya lebih modern.
·         Kader PKK ada di semua lini atau bidang dan hadir di tengah masyarakat. Jangankan sebelum pemilu, sebelum turunnya Mubarak saja, kader PKK sudah muncul dan memenangi setiap organisasi profesi (niqaabah), seperti : organisasi profesi dokter, guru, apoteker, wartawan, pengacara dan hakim. Semua niqaabah level nasional, rata-rata ketuanya adalah kader IM sebelum menjadi PKK.

Yang menarik juga adalah adanya perubahan drastis dari kalangan Salafi di Mesir. Tokoh-tokoh mereka mengatakan : "Kami merasa bersalah ketika kami membiarkan Ikhwan sendirian di Medan Tahrir dalam peristiwa revolusi 25 ]anuari 2011.”
''Sebelumnya kami memandang bahwa medan amal siasi - dakwah politik - hanya menyia-nyiakan waktu dan tidak syar'i, tetapi sekarang kami melihat bahwa politik adalah bagian yang tak terpisahkan dari agama”
Kelompok Salafi di Mesir pun akhirnya mendirikan partai, namanya Hizbun Nur - Partai Cahaya -.
Partai-partai di Arab yang berafiliasi ke Jamaah Ikhwanul meraih kemenangan bukan karena mereka mengusung issu-issu agama dan penerapan syari'ah, akan tetapi lebih pada issu-issu yang terkait dengan hajat hidup masyarakat secara langsung, seperti masalah sosial, lapangan pekerjaan, ekonomi, pendidikan, dan pemberantasan korupsi.
PKK misalkan, mereka merumuskan Platform Perjuangannya sangat detail, sebagai 'blue print' dalam mengelola negara. Kesimpulan Platform tersebut terangkum dalam empat kata ; “ Hurriyah, Adalah, Tanmiyah dan Riyadah - Kebebasan, keadilan, Pembangunan dan Kepemimpinan"
Ketika Eropa dilanda krisis ekonomi yang sangat parah, maka di Dunia Islam, gerakan lslam mulai menggeliat dan menuju anak tangga pemerintahan, lewat pemilu yang demokratis. Boleh jadi inilah masa perubahan - peradaban dunia – tadawul hadharah alamiyah -  menuju kebangkitan Islam dan umatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts