Karena, proyek yang mesti ditangani oleh Pergerakan Islam melingkupi seluruh alam semesta. Tanggung-jawabnya tak sebatas di dunia, namun memanjang hingga akhirat. Menyeru manusia menemukan fitrah dan kehidupan hakiki di tengah segala kebisingan dan kegaduhan jahiliyah adalah sebuah upaya yang memerlukan tujuan, target, sasaran, metode, strategi dan cara yang ihsan.
Dan peran ilmu memandu Pergerakan Islam mendapatkan jalan efektif untuk menyeru manusia adalah sebuah kemutlakan. Yusuf Qardlawi, dalam Nahwa Wihdatul Fikrah, mengulas ayat,
- " Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkah Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu." (QS Muhammad:19)
- " Bagaimana semangat anda menuntut ilmu ? "
- "Saya mendengarkan huruf demi huruf seakan-akan huruf-huruf itu belum pernah saya temukan selama ini. Karena itu saya kerahkan seluruh anggota tubuh saya untuk menyimaknya."
- " Bagaimana minat anda terhadap ilmu?"
- "Minat saya laksana orang mengumpulkan makanan yang berambisi menikmati kelezatannya secara sempurna."
- "Dan bagaimana cara anda mencarinya ?," lanjut si penanya..
- "Saya mencarinya laksana seorang wanita yang kehilangan anak satu-satunya yang di dunia ini ia tidak memiliki apapun selain dia."
Disarikan dari WAQFAH . Edisi 07, Valume l, 1996 Halaman 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar