Sabtu, 12 Februari 2011

Duniamu - Ahlimu

Dalam sebuah riwayat dari Thalhah bin Musa disebutkan bahwa ayahnya pernah mengatakan, "Aku pernah berjalan bersama Rasulullah SAW dan melewati beberapa orang yang sedang berada di atas pohon kurma. Melihat hal itu beliau bertanya, "Apa yang sedang mereka lakukan itu ?" Orang-orang yang ada di tempat itu menjawab, "Sedang melakukan penyerbukan, meletakkan yang jantan di tempat yang betina dan terjadilah pembuahan." Mendengar jawaban itu, beliau bersabda, "Aku kira hal itu tidak ada gunanya."
Kemudian Ayah Thalhah berkata, "Lalu sabda Rasul itu disampaikan kepada orang-orang yang sedang berada di atas pohon kurma dan mereka pun segera menghentikannya.
Namun, ketika Rasulullah diberi tahu mengenai tindakan mereka itu malah bersabda, Jika hal itu bermanfaat bagi mereka, biarkan mereka melakukannya. Aku hanya menyangka. Kalian tidak harus mengikutiku jika aku menyampaikan sesuatu berdasarkan perkiraan. Lain halnya jika aku menyampaikan sesuatu yang berasal dari Allah, hal itu harus kalian ambil karena aku tidak akan mungkin berdusta dengan mengatasnamakan Allah Azza wa Jalla."
Hadis ini menyatakan bahwa manusia lebih tahu mengenai urusan keduniaannya dan Nabi pun tidak memaksakan suatu pendapat, tetapi menyerahkan hal itu kepada ahlinya.
Ketika kaum muslimin dengan cepat menerima pendapat Rasulullah saw - meskipun tahu pentingnya penyerbukan - hal itu menunjukkan iman mereka mendahului ilmu mereka.
Masalah ini harus dipahami secara global sebagai salah satu contoh dari usaha manusia untuk memahani dunia dan memanfaatkan semua fakta iimiah mengenai fenomena-fenomena alam dan kehidupan yang berhasil mereka capai dan dapat menghasilkan banyak kebaikan, menegakkan urusan agama, dan mewujudkan amanat kekhalifahan yang diamanatkan oleh Allah kepada umat manusia di atas bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts