Selasa, 25 November 2014

Dipicu Kasus Mike Brown, Demo anti-Rasial Landa 90 Kota di AS


Washington. Ribuan demonstran di 90 kota di Amerika Serikat (AS) turun ke jalan, menyusul keputusan grand jury tidak menuntut Darren Wilson, polisi kulit putih penembak Michel Brown, remaja kulit hitam.
Protes meletus, Senin (24/11) waktu setempat atau Selasa (25/11) WIB, setelah Jaksa Robert McCulloch membacakan keputusan grand jury. Ferguson, wilayah pinggiran St Louis, Missouri, memanas dan meluas ke kota-kota lain di seluruh AS.
Di New York, lalu-lintas di tiga jembatan; Brooklym, Manhattan, dan Triboro, di blokir. Daily Mail memberitakan pengunjuk rasa mencipratkan darah palsu ke Komisaris New York Police Department (NYPD) Bill Bratton di Times Squares.

Senin, 24 November 2014

Pengakuan Mantan Medrep: Banyak Apoteker Tertawa Melihat Resep si Dokter


JAKARTA -Ketika dokter sudah berada di genggaman perusahaan farmasi, yang terjadi adalah kekonyolan. Pasien akan menerima resep "tak masuk akal".
Namun, pasien tak berdaya karena ketidaktahuannya. Kerja sama atau KS antara perusahaan obat dan dokter itu seperti ijon. Dokter menerima uang atau hadiah di depan yang harus dikembalikan hingga empat kali lipatnya. Pengembalian dilakukan lewat kewenangan dokter dalam menulis resep.
Apabila seorang dokter telah diberi uang Rp 200 juta oleh sebuah perusahaan farmasi, maka ia harus meresepkan obat dari perusahaan farmasi itu senilai Rp 800 juta.
Jangka waktunya tidak terbatas, bisa dua bulan, tiga bulan, enam bulan, ataupun setahun.
Saat seorang dokter menjalin kerja sama dengan perusahaan farmasi yang diwakili oleh medical representative atau medrep, dokter itu akan diawasi. Medrep mengunci apotik-apotik rujukan sang dokter sehingga perusahaan obat bisa memantau progres kerja sama.
Menurut seorang mantan medrep, pola kerja sama perusahaan farmasi dan dokter ataupun rumah sakit, sudah berlangsung lama di semua daerah di Indonesia.

Selasa, 18 November 2014

Laksamana Muslim Cheng Ho Temukan Benua Amerika Sebelum Columbus


Amerika Serikat. Mantan komandan Angkatan Laut Inggris dan pakar kelautan, Kevin Manzis, menyebutkan hasil risetnya bahwa kuat kemungkinan yang pertama kali menemukan benua Amerika adalah Laksamana Cheng Ho, bukan Christopher Columbus.
Manzis dalam bukunya yang berjudul ‘1412’ menguatkan kesimpulannya dengan menyebutkan bahwa peta kuno yang ditulis awak kapal Cheng Ho dibuat tahun 1423. Manzis juga menyebutkan adanya kemiripan DNA antara penduduk asli Selatan dengan penduduk China.
“Laksamana Muslim Cheng Ho dan rombongannya yang telah menemukan benua Amerika sebelum Columbus dalam perjalanan lautnya ke Barat antara tahun 1421 dan 1423,” ungkap Manzis.
Sebagaimana dikutip Islam Memo (18/11/2014), pendapat bahwa petualang muslim yang menemukan benua Amerika 314 tahun sebelum Columbus kembali mengemuka setelah Presiden Turki, Recep Tayep Erdogan, menyampaikan hal itu dalam sebuah sambutannya baru-baru ini.

Popular Posts