- “Telah dekat dari manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedangkan mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling.”(QS.21:1)
Ada baiknya berhati-hati dengan yang boleh.
Tak ada yang tanpa batas di dunia ini. Karena sunnatullah dalam alam, semua tercipta dalam satu takaran tertentu. Dari takaran itulah, keseimbangan dalam diri manusia. Kalau keseimbangan goyah , yang muncul adalah kerusakan. Dalam diri manusia ada tiga keseimbangan yang mesti terjaga :
- Keseimbangan Akal
- Keseimbangan Ruhani,dan
- Keseimbangan Fisik.
Diantara urusan fisik adalah makan dan minum. Allah SWT berfirman,
- ”…..makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan.sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berlebihan.”(QS.7:31)
- ” Berpuasalah, niscaya kamu akan sehat.”(Al hadist )
Ada kecenderungan manusia bersantai
Sudah menjadi sifat dasar manusia memilih jalan yang gampang dari pada yang sukar. Lebih memilih santai daripada banyak bekerja.
- “ Maka tidaklah sebaiknya ia menempuh yang mendaki lagi sukar.”(QS.90:11)
- “ Sungguh beruntung orang orang yang beriman,(yaitu) orang orang yang khusuk dalam shalatnya, dan yang menjauhkan diri dari (perbuatan) yang tidak ada gunanya.(QS.23:1-3)
- ” Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR.Bukhari)
Letih dan jenuh kadang tidak hanya bisa di segarkan dengan santai. Ada banyak cara agar penyegaran dapat lebih bermakna dan sekaligus terjaga dari lalai. Para sahabat rasulullah biasa mengisi waktu kosong dengan tilawah, dzikir, dan salat sunnah. Itulah yang biasa mereka lakukan ketika suntuk. Saat jaga malam bergantian mereka melakukan shalat malam. Bentuk lainnya adalah bermain dengan isteri dan anak. Rasulullah pernah lomba lari dengan Aisyah r.a. kerap juga bermain “kuda-kudaan” bersama dua cucu beliau Hasan dan Husein. Dari sini, santai bukan sekedar menghilangkan jenuh tetapi juga membangun keharmonisan keluarga. Rasulullah saw. Mengatakan,
- “ Orang yang cerdik ialah yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan –angan milik terhadap Allah.” (HR.Abu Daud )
Pertarungan antara hak dan batil tidak kenal istilah damai. Tetap dan terus berlangsung hingga hari kiamat. Dari situlah, saling mengintai dan saling mengalahkan menjadi hal lumrah. Dan kewaspadaan menjadi hal yang tidak boleh dianggap ringan.
Pihak yang jelas-jelas melakukan pengintaian adalah musuh abadi manusia. Dialah iblis dan para sekutunya. Allah SWT membocorkan itu dalam firmanNya.
- ”iblis mengatakan, karena engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”(QS.7:16-17)
Kelompok lain adalah adalah kelompok manusia yang tidak suka dengan
perkembangan islam. Mereka selalu mengintai kelemahan orang islam,
mengisi rumah rumah orang islam dengan dengan hiburan yang melalaikan.
Bahkan mengkufurkan. Masih banyak upaya lain orang kafir untuk
menghancurkan islam.
Karena itu berhati-hatilah dengan waktu luang. Kalau tidak bisa diisi dengan yang produktif setidaknya diisi dengan yang tidak melalaikan.
Karena itu berhati-hatilah dengan waktu luang. Kalau tidak bisa diisi dengan yang produktif setidaknya diisi dengan yang tidak melalaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar