Layakkah ia dapat penghormatan?
Mengingat sikapnya yang anti islam dan anti HAM...
Mustafa Kemal Ataturk yang dianggap sebagai pendiri Turki Modern tidak dimakamkan layaknya jenazah umat Islam pada umumnya, namun jasadnya diawetkan, disimpan dan disemayamkan di EtnaGrafi (Anitkabir), sebuah Mausoleum (museum) di atas perbukitan di kota Ankara dan dimasukkan dalam bangunan marmer berbobot 44 ton. Mayat tokoh sekuler yang sepanjang hayatnya membenci Islam dan memusuhi para ulama ini ditanam dicelah-celah marmer karena berulangkali hendak dimakamkan namun selalu tertolak oleh bumi.
Kedzaliman dan kekejaman Mustafa Kemal Ataturk terhadap umat Islam di Turki begitu kejam. Andai dia lahir di zaman adanya Nabi dan Rasul tatkala wahyu masih ada, barangkali namanya juga akan diabadikan seperti Firaun, Namrud dan Abu Lahab. Cara kematian yang Allah timpakan pada mereka yang dzalim amatlah tragis. Namrud misalnya, mati karena sakit kepala akibat dimasuki oleh seekor nyamuk melalui telinganya. Setiap kali ia menjerit, tabib pribadinya memerintahkan dipukul kepalanya untuk mengurangi kesakitannya. Lama bergelut dengan sakaratul maut, akhirnya Namrud mati dalam keadaan tersiksa dan terhina. Begitu juga dengan Firaun yang mati lemas di dalam laut.
Tidaklah mengherankan jika Mustafa Kemal Ataturk juga menerima pembalasan yang setimpal dengan pembalasan yang diterima oleh Namrud dan Firaun. Menurut sejarah dalam buku-buku biografinya yang ditulis oleh para pendukungnya, kematian Kemal dikarenakan over dosis minuman keras. Namun sesungguhnya lebih dari itu, menjelang akhir hayatnya tokoh sekuler yang membubarkan Khilafah Utsmaniyah pada 3 Maret 1924 ini menderita ragam penyakit seperti penyakit kelamin, penyakit kulit, malaria, jantung, kanker hati, darah tinggi, sakit ginjal dan lever. Banyaknya cairan yang terkumpul pada bagian dalam perutnya (ascites) menyebabkan para dokter terpaksa mencoblosnya dengan jarum karena perutnya membusung dan kedua kakinya membengkak.
Hari demi hari kekuatannya semakin melemah, mukanya mengecil, darahnya berkurang, tubuhnya memucat seputih tulangnya. Akhirnya dia pun tak mampu bergerak sendiri. Selama sakit, ia berteriak-teriak sehingga teriakannya menerobos sampai ke teras istana yang ditempatinya yakni Istana Dulamah Boghja di Konstantin. Tulang dia hanya berbalut kulit dan bobotnya hanya tinggal 48 kilogram saja ketika mati. Gigi-giginya tanggal, mulutnya hampir bertemu dengan kedua alis matanya, dan dia berwasiat supaya jenazahnya tidak usah dishalati. Pada hari Kamis, 10 November 1938 jam sembilan lebih lima menit pagi, pergilah Mustafa Kamal dari alam dunia dalam keadaan dilaknat di langit dan di bumi.
Apa gerangan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk hingga kenistaan hidup hingga kematian dialaminya ?
1. Menghapuskan Kekhilafahan, mengganti penerapan syariah Islam dengan hukum-hukum Italia, Jerman dan Swiss;
2. Mengganti Islam sebagai agama negara, dan menerapkan sekulerisme sebagai paham bernegara;
3. Menutup masjid dan madrasah;
4. Menggantung para ulama yang menolak kebijakan sekularisasinya;
5. Mengubah azan dari bahasa Arab menjadi bahasa Turki, dan merobohkan masjid yang masih menggunakan azan berbahasa Arab;
6. Melarang pendidikan agama dalam sekolah umum;
7. Melarang jilbab bagi wanita;
8. Mengganti naskah-naskah berbahasa Arab dengan alphabet Latin;
9. Organisasi keislaman dilarang;
10. Memerintahkan shalat menggunakan sepatu;
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/07/06/osnqkd-jokowi-letakkan-karangan-bunga-di-makam-ataturk
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Joko Widodo meletakkan karangan bunga berwarna merah putih di persemayaman Presiden Pertama Turki Mustafa Kemal Ataturk di Anitkabir atau yang lebih dikenal sebagai Mausoleum Ataturk.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Kompleks Mausoleum Ataturk di Ankara, Kamis (6/7), pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Presiden Jokowi dikawal oleh pasukan terbaik Turki dalam prosesi peletakan bunga di makam Bapak Pendiri Turki tersebut.
Presiden hadir bersama rombongan termasuk para menteri yang berbaris di belakang Presiden dipandu tentara Turki. Mereka menaiki anak tangga menuju tempat persemayaman Presiden Ataturk. Presiden kemudian meletakkan karangan bunga merah putih tersebut dibantu dua tentara Turki.
Setelah itu, Presiden dan rombongan yang hadir mengheningkan cipta sejenak kemudian menuju anak tangga untuk berfoto bersama. Presiden lalu menuju semacam kantor Mausoleum untuk menandatangani buku tamu.
Ibu Negara yang mengenakan kebaya warna ungu mendampingi Presiden saat usai mengisi buku tamu tersebut. Setelah berkunjung ke Mausoleum Ataturk, Presiden dan rombongan menuju Masjid Kocatepe yang merupakan masjid terbesar dan paling megah di Ankara.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Joko Widodo meletakkan karangan bunga berwarna merah putih di persemayaman Presiden Pertama Turki Mustafa Kemal Ataturk di Anitkabir atau yang lebih dikenal sebagai Mausoleum Ataturk.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Kompleks Mausoleum Ataturk di Ankara, Kamis (6/7), pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Presiden Jokowi dikawal oleh pasukan terbaik Turki dalam prosesi peletakan bunga di makam Bapak Pendiri Turki tersebut.
Presiden hadir bersama rombongan termasuk para menteri yang berbaris di belakang Presiden dipandu tentara Turki. Mereka menaiki anak tangga menuju tempat persemayaman Presiden Ataturk. Presiden kemudian meletakkan karangan bunga merah putih tersebut dibantu dua tentara Turki.
Setelah itu, Presiden dan rombongan yang hadir mengheningkan cipta sejenak kemudian menuju anak tangga untuk berfoto bersama. Presiden lalu menuju semacam kantor Mausoleum untuk menandatangani buku tamu.
Ibu Negara yang mengenakan kebaya warna ungu mendampingi Presiden saat usai mengisi buku tamu tersebut. Setelah berkunjung ke Mausoleum Ataturk, Presiden dan rombongan menuju Masjid Kocatepe yang merupakan masjid terbesar dan paling megah di Ankara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar