Hari Minggu (18/10), pemerintah junta militer Mesir menggelar pemilihan umum legislatif. Ini adalah hajatan politik pertama kalinya, setelah tentara dibawah komando As-Sisi mengkudeta pemerintahan sah presiden Muhammad Mursi pada 2012. Sejak kudeta terjadi, Mesir tak lagi punya wakil rakyat di parlemen.
Kantor berita Almasry Alyoum mengutip pernyataan Amr Marwan, juru bicara KPU Mesir, sampai pukul 12 siang jumlah pemilih hanya 1,19%.
Jumlah warga yang hadir ke bilik suara sangat rendah. Di hampir semua kota besar tidak ada antrean calon pemilih. Warga yang menyempatkan ke TPS sebagian besar adalah pendukung Jenderal Abdul Fatah as-Sisi, presiden Mesir yang melengserkan pemimipin demokratis pertama Mesir, Muhammad Mursi.
Hal ini kontras dengan situasi pada pemilu 2012 pasca Arab Spring yang dimenangkan Partai FJP bentukan Ikhwanul Muslimin, ketika itu rakyat Mesir berbondong-bondong ke TPS memberikan suara.
Padahal As-Sisi sudah kerahkan segala cara untuk mensukseskan Pemilu 'dagelan' ini.
Pengamat Timteng Hasmi Bakhtiar memberikan analisanya:
1. Rezim militer Mesir ini lucu, masyarakat ga mau dateng nyoblos malah nyalahin IM. Padahal pendukung As-Sisi sendiri ga dateng nyoblos :D
2. Sepinya TPS dalam pileg kali ini bukti kalo sebenernya rakyat Mesir tau ini semua sandiwara, termasuk pendukung As-Sisi sendiri
3. Kalo boleh gw nilai, sebenernya masyarakat Mesir ga ngeboikot pileg, cuma mereka ga mau buang buang waktu ikut sandiwara ga mutu militer
4. Walopun militer udah ngerahin ulama bayaran ngeluarin fatwa nakut nakutin rakyat, tetep aja ga mempan
5. Dari banyak kasus sebelum pileg ini, masyarakat Mesir jadi tau siapa ulama beneran siapa ulama bayaran. Jadi fatwa mereka ga ngefek
6. Jadi bisa gw katakan kalo As-Sisi gagal meraih hati masyarakat Mesir pasca kudeta. Bahkan pendukungnya sendiri mulai lari
7. Dulu pernah gw tuit, kalo awalnya As-Sisi pengen jalan sendiri tanpa 'kawalan' militer, namun akhirnya dia nyerah
8. Dia sadar umurnya di istana ga bakal lama tanpa restu militer, namun untuk mundur ga mungkin, dan akhirnya tunduk kpd dewan militer
9. Jadi saat ini As-Sisi namanya doang presiden, semua keputusan ada di dewan militer. Semua bisnis mau halal mau haram tentu di tangan militer
10. Kembali ke pileg putaran pertama yang hari tadi pagi dihelat. Ada banyak makna dalam minimnya partisipasi masyarakat Mesir
11. Pertama, yang harus diinget As-Sisi dan petinggi dewan militer Mesir adalah mereka yang tidak dateng nyoblos hari ini bakal jadi musuh besok
12. Yang ga dateng nyoblos hari ini bukan hanya pendukung Mursi, tapi juga mereka yang kecewa dengan janji janji palsu As-Sisi
13. Mereka yang sebelum kudeta dirayu untuk ikut tumbangkan Mursi, dengan semua cara bujuk rayu tentunya. Mulai dari issue islamisasi dll
14. Eh ternyata mereka cuma dimanfaatin, tempuk kekuasaan kembali ke militer. Dan mereka ini berpeluang ikut melawan As-Sisi besok atau lusa :D
15. Kedua, kegagalan As-Sisi menarik perhatian masyarakat Mesir untuk dateng nyoblos menjadi bukti perjuangan IM tidak sia sia apalagi gagal
16. Bukti tak terbantahkan kalo kekuatan dan pengaruh kader IM masih begitu dahsyat di Mesir, walopun banyak qiyadahnya dipenjara dan dibunuh
17. Mungkin banyak yg udah males ngikutin Mesir gegara ketutup konflik Suriah dan berita seksi Saudi, padahal kunci stabilitas timteng itu Mesir
18. Kader IM siang malam ga pernah berhenti melawan rezim kudeta, apapun itu bentuknya, termasuk diplomasi ke negara 'kuat'
19. Ketiga, indikasi bahwa masyarakat Mesir sudah mulai bosan dengan kegaduhan politik yang saat ini terjadi.
20. Pada awalnya mereka berharap As-Sisi dengan kabinetnya pasca kudeta bisa dengan cepat mengatasi ini, namun jauh dari harapan
21. Bahkan mereka dikagetkan dengan aksi pembantaian yang ga pernah mereka kira sebelumnya, namun mereka gabisa berbuat banyak
22. Gw sendiri ngeliat ini peluang bagi IM dan faksi perlawanan lainnya untuk segera ngambil langkah, bergerak cepat
23. Saat ini masyarakat Mesir butuh pemimpin, butuh yang bisa ngegerakin mereka untuk kembali ke cita cita revolusi Januari dulu
24. Ini yang ditunggu masyarakat Mesir, dan tentu IM udah menyadari ini. Konsolidasi antar semua faksi pejuang harus segera dilakukan
25. IM harus memulai, karena faksi lainnya belum ada yang sematang IM, dan momentnya saat ini. Semoga demokrasi di Mesir segera kembali, yaRabb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar