- 1.Al Insan
2.An Nas dan
3.Al Basyar.
Apa yang membedakan nama nama tersebut. Kita perlu memahami makna nama nama tersebut agar dapat menangkap pesan pesan yang dsampaikan oleh Allah SWT dengan lebih cermat dan hati hati sehingga kita mendapatkan hikmahnya.
AL INSAN
Al Insan berasal dari akar kata yang berarti bergerak, lupa dan merasa bahagia atau senang. Arti yang pertama menggambarkan bahwa manusia memiliki sifat dinamis, yaitu selalu ingin berkembang dan tidak mudah puas dan yang kedua memiliki arti bahwa manusia mampu melupakan kesalahan-kesalahan diri sendiri dan orang lain dan yang ketiga menggambarkan perasaan senang ketika bertemu dengan jenisnya sehingga mampu membentuk kelompok masyarakat. Penggunaan kata Al Insan di dalam Al Qur’an menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk Allah SWT yang diberi beban tanggung jawab untuk mengabdi kepada-Nya, sebagaimana yang tertulis dalam Al Qur’an sebagai berikut :
- Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku”
(QS.51:56).
- ”Demi masa. Sesungguhnya manusia (Al Insaan) benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.
(QS.103:1-3).
- “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”
( QS. 17:53)
ALBASYAR
Penggunaan kata Al Basyar lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat jasmani dan naluri. Misalnya manusia itu bisa dilihat, disentuh, memerlukan makan, minum, berkembang biak dan lain-lain. Rasulullah SAW juga merasa lapar, haus, dan sebagainya karena beliau juga sebagai Al Basyar sama seperti kita. Allah SWT berfirman :
- “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: 'Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa.' Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.'
(QS. 18:110)
- “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(QS. 7:179)
ANNAS
Terakhir, Allah SWT kadang menyebut manusia dengan kata An Nas. Secara harfiyah, An Nas diambil dari kata Nausu yang berarti gerak dan terambil dari kata unas yang berarti tampak. Demikian menurut Dr. Quraish Shihab. Dari makna ini, bisa diambil kesimpulan bahwa manusia harus eksis dan menampakkan gerakan kebaikan dan perbaikan. Secara fisik, manusia akan menjadi sehat bila ia banyak bergerak. Bahkan ibadah kepada Allah SWT seperti sholat dan haji, dilakukan dengan banyak melakukan gerakan. Sebagai makhluk yang terus bergerak, manusia harus saling mengenal dan menyadari bahwa kemuliaan itu bukan terletak pada kebanggaan atas status bangsa, jenis kelamin, warna kulit dan lainnya, tapi Allah SWT meletakkan kemuliaan mansuia itu pada taqwanya.Firmannya :
- Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS.49:13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar