Port Louis. Seorang tokoh Muslimah dunia kembali muncul. Sebelum ini, dunia Islam mungkin belum akrab dengan nama Ameenah Gurib Fakim. Tapi mulai sekarang nama ini akan sering disebut-sebut. Karena pemiliknya kini menjadi seorang presiden di sebuah negara di Afrika, Mauritius, mulai Jumat (5/6/2014) yang lalu.
Fakim yang merupakan seorang ilmuwan pakar biologi dan mempunyai banyak buku dan hasil penelitan, diangkat menjadi presiden setelah presiden Monique Ohsan Bellepeau mengundurkan diri menyusul mosi tak percaya oleh parlemen.
Fakim menjadi presiden wanita pertama di Mauritius sejak kemerdekaan dari penjajah Inggris tahun 1968. Negara kepulauan Mauritius yang berada di Samudera Hindia ini termasuk negara Afrika paling kaya. Pendapatan perkapitanya mencapai US$ 9 ribu (IDR 120 juta) pertahun.
Muslimah keturunan India ini dilahirkan pada tanggal 17 Oktober 1959 di pulau Mauritius. Bekerja sebagai anggota utusan di pusat penelitian dan inovasi dunia (CIDP). Fakim banyak menulis buku dan penelitian-penelitian di bidang biologi. Karenanya, banyak mendapatkan penghargaan dunia, termasuk di antaranya Nobel pada tahun 2007.
Walaupun Fakim adalah seorang Muslimah, umat Islam di negaranya adalah minoritas. Jumlah muslim di negara ini hanya 20% dari seluruh penduduknya.
Sumber:
www.dakwatuna.com/2015/06/08/69834/pakar-biologi-muslimah-ameenah-gurib-fakim-kini-menjadi-presiden/#axzz3cQe4Ovre
===================================
Port-Louis, Mauritius, GATRANews - Presiden Mauritius Kailash Purryag pada Jumat (29/5/15) mengumumkan dirinya meletakkan jabatan. Menurut siaran pers resmi dari istana presiden Mauritius, Purryag telah mengirim surat pengunduran dirinya ke ketua Majelis Nasional Mauritius.
Purryag diangkat sebagai presiden pada 2012 oleh pemerintah terdahulu, yang dipimpin Partai Buruh --pimpinan mantan presiden Navin Ramgoolam, di pulau itu.
Di dalam satu pernyataan yang disiarkan di stasiun radio swasta di pulau itu, Purryag mengatakan ia telah setuju untuk mundur sebagai Kepala Negara pada Januari 2015. Tapi ia tidak meminta waktu lima bulan untuk melaksanakan keputusan tersebut.
Pengunduran dirnya melicinkan jalan bagi negeri kepulauan di Samudera Hindia itu untuk memiliki perempuan pertama sebagai kepala negara, ilmuwan terkenal dan peneliti Ameenah Gurib-Fakim.
Parlemen, yang sudah memasuki reses, dapat mengadakan sidan khusus pekan depan sehingga Gurib-Fakim menjadi presiden keenam Mauritius sejak kemerdekaan pada 1992, kata seorang pejabat seperti dilaporkan Antara.
Ameenah Gurib-Fakim adalah guru besar kimia organik di Universitas Mauritius. Bachelor dari University of Surrey, Inggris pada 1983 dan PhD bidang Kimia Organik dari University of Exeter pada 1987.
Ameenah juga merupakan pendiri lembaga Pusat Herbal CEPHYR, berbasis di Mauritius yang bekerjasama dengan laboratorium Elabio di Paris, dan penerima penghargaan beberapa lembaga bergengsi dunia di bidang ilmu pengetahuan.
Editor: Dani Hamdani
Sumber :
=========================================
Ameenah Gurib-Fakim,
Ahli Biologi yang Jadi Presiden Mauritius
Prayogi Anugrah Adi, MajalahKartini.co.id | 02/06/2015 08:30
Satu lagi perempuan yang menunjukkan kualitasnya. Ameenah Gurib - Fakim pakar biologi yang dipercaya memimpin negara kepulauan di Samudra Hindia, Mauritius.
Pemerintah Mauritius, Senin (2/6), menunjuk Ameenah Gurib-Fakim sebagai presiden baru negara kepulauan di Samudera Hindia dan menjadikannya sebagai perempuan pertama yang memegang jabatan di negara parlementer tersebut.
Ameenah Gurib-Fakim adalah seorang peneliti dan pakar biologi yang telah dikenal dunia internasional. Pihak oposisi pun sebelumnya telah menyerukan bahwa mereka mendukung penunjukan tersebut sehingga pemungutan suara hanya menjadi sebuah formalitas.
Pelantikan Gurib-Fakim diperkirakan akan berlangsung pada Jumat (5/6), kata para pejabat Mauritius. Gurib-Fakim (56 tahun) akan menjadi presiden perempuan pertama negara kepulauan itu, yang mendapatkan kemerdekaan dari Inggris pada 1968 dan mengganti Ratu Inggris Elizabeth II sebagai kepala negara pada 1992.
Mantan presiden Kailash Purryag, yang ditempatkan pada posisi itu oleh pemerintah sebelumnya, mengundurkan diri sebagai pemimpin negara pada Jumat (29/5). Purryag menjabat sebagai presiden sejak Juli 2012, yaitu ketika ia ditunjuk oleh pemerintahan partai Buruh pimpinan mantan perdana menteri Navin Ramgoolam.
Gurib-Fakim saat ini menjabat sebagai direktur Centre for Phytotheraphy Research (CEPHYR), yang melakukan penelitian terkait tanaman-tanaman untuk kosmetik, gizi, dan terapi.
Ia adalah lulusan Universitas Exeter dan Surrey di Inggris serta ketua departemen kimia organik di Universitas Mauritius dan pernah bekerja untuk Bank Dunia serta lembaga-lembaga internasional lainnya.
"Saya akan terus bekerja dalam aspek ilmu pengetahuan, tapi dengan cara yang berbeda," ucapnya kepada para wartawan setelah pencalonan dirinya oleh pemerintah.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar