Kecemburuan iblis terhadap kelebihan Nabi Adam sangat besar sehingga iblis tidak suka terhadap segala prestasi dan kelebihan yang telah Allah berikan kepada Adam as. Berbagai cara dan manuver, ia lakukan untuk membuktikan bahwa iblis lebih hebat daripada manusia atau manusia tidak lebih baik dibandingkan dengan dirinya atau setidaknya manusia sama dengan dirinya.
Ketika Adam dan istrinya diperintahkan oleh Allah untuk menempati surga dengan fasilitas yang mewah dan sempurna dan segala makanan yang sesuai dengan seleranya dan Allah menguji Adam untuk mendekati sebuah pohon, dengan firman Nya
- Dan janganlah engkau dekati pohon ini, lalu kamu nanti termasuk orang-orang yang dzolim.
Kesempatan itu digunakan oleh syetan untuk melakukan upaya penyesatan. Adam dibuat was-was dan ragu ragu terhadap larangan tersebut. Iblis memiliki target agar kehormatan Adam dan istrinya terlepas. Bentuk penyesatan yang dilakukan oleh syetan pada saat itu adalah pembentukan opini.