(CNN Indonesia)
Rakyat Turki menolak kudeta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hampir jadi sasaran pembunuhan, ...
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hampir jadi sasaran pembunuhan, namun gagal karena situasi yang tidak sesuai rencana dalam percobaan kudeta akhir pekan lalu. Kisah lainnya yang terungkap adalah ketegangan para petinggi pemerintah Erdogan saat militer menyatakan kudeta.
Dalam pernyataannya di Istanbul, tidak lama setelah melakukan wawancara dengan CNN Turk melalui aplikasi FaceTime, Erdogan mengatakan kota tempatnya berlibur, Marmaris, dibom tak lama setelah ia meninggalkannya.
CNN Turk, seperti dikutip The Guardian, juga mengungkapkan upaya pembunuhan Erdogan oleh para militer pembangkang.
Sebanyak 25 tentara, lapor CNN Turk, menyambangi penginapan tempat Erdogan menginap di Marmaris. Saat itu, Erdogan baru saja beranjak setelah tahu ada kudeta, padahal baru 20 menit ia tiba di Marmaris.
Para tentara tersebut, turun dari helikopter, menembaki penginapan untuk membunuh Erdogan, tapi gagal karena presiden sah Turki itu telah pergi ke Istanbul.
Dalam penerbangan ke Istanbul, nyawa Erdogan juga diincar. Menurut laporan Reuters, dua jet tempur F-16 yang dikendalikan unit militer pelaku kudeta telah mengunci pesawat Erdogan dalam radar tembak.
Namun tembakan urung dilakukan setelah tahu Erdogan terbang menggunakan pesawat sipil Turkish Airlines di kelas bisnis.
Kudeta militer yang berlangsung pada Jum'at malam hingga Sabtu dini hari itu mengguncang Turki. Militer di Istanbul menurunkan tank-tank untuk memblokir jalan-jalan, salah satunya akses di jembatan yang melintang di atas selat Bosphorus.
Militer menguasai kantor berita TRT, mengatakan kudeta dilakukan demi mengembalikan demokrasi dan melindungi sekulerisme.